Jumat, 01 Desember 2017

Materi 1 Produksi, Pengawetan, dan Perdagangan Bijian


PRODUKSI, PENGAWETAN, DAN PERDAGANGAN BIJIAN

Produksi Bijian

       Produksi bijian tahunan dunia antara 1950 daan 1988, produksi tiap tahun meningkat dari 624 juta metrik ton menjadi 1645 juta metrik ton (Brown. 1988). dari tahun 1984 sampai 1988, produksi berkurang karena kekeringan, erosi tanah, dan perubahan  penggunaan lahan pertanian untuk keperluan non-pertanian. konsumsi bijian dunia perkapita pertahun. Jumlah total sekitar 1850 juta metrik ton, gandum, jagung, dan padi merupakan tanaman utama dalam hal jumlah berat. Amerika memproduksi hampir setengah jumlah produksi jagung dunia. Benua asia terutama mengusahakan gandum dan padi. Benua Amerika kebanyakan mengusahakan jagung dari sorgum. Gandum hitam merupakan tanaman populer di Eropa, sedangakn millet populer di Asia dan Afrika.


Tabel : Produksi Serelia Dunia Berdasarkan Daerah dalam Juta Metrik Ton Pada Tahun 1986

Tabel : Produksi Dunia Kedelai Dan Kacang-Kacangan Pada Berbagai Daerah Juta Metrik Ton Pada Tahun 1986

Pengawetan Bijian

      Bijian sering dipanen pada kadar air yang terlalu tinggi untuk menyimpan yang aman, bijian semacam ini disebut bijian berkadar air tinggi. Perlakuan awal terhadap bijian yang baru dipanen adalah langkah penting untuk menghindarkan penurunan kualitas akibat pertumbuhan jamur. Beberapa perlakuan pengawetan nijian jangka pendek dan jangka panjang, meliputi penyimpanan kedap, perlakuan kimia, pendinginan, dan pengeringan. Pengeringan adalah metoda pengawetan yang paling banyak digunakan. Cara lain yang sesuai untuk beberapa tujuan tertentu dibahas secara singkat.

Penyimpanan Kedap

       Bijian segar yang baru dipanen dapat disimpan dengan aman untuk makanan ternak pada silo kedap gas. Respirasi bijian dan mikro organisme dengan cepat menurunkan kadar oksigen dari udara antar bijan, dari 21 persen menjadi lebih kecil dari 0,02 persen, pada saat yang sama, fermentasi menyebabkan penurunan pH bijian. Mikro organisme tidak bisa berkembang pada lingkungan semacam ini karena kekurangan oksigen dan kondisi keasaman yang tinggi.

Tabel : Perlakuan Asam Propoionic pada Jagung Untuk Penyimpanan Selama Satu Tahun

      Kandungan air berdasar berat basah yang dianjurkan untuk penyimpanan kedap pada jagung adalah 24-25 persen, untuk gandum hitam dan oats (sejenis gandum) adalah 19-20 persen. Pengisian dengan cepat dan penutupan yang tepat pada silo penting sekali untuk menghindarkan kerusakan bijian.

Pendinginan
 
         Bijian lembab dengan kadar air 16-18,5 persen basis basah dapat disimpan dengan aman selama 3 sampai 18 bulan dengan menurunkan suhu bijian menjadi 3 sampai 10°C  atau 37 sampai 50 °F. Alat Pendinginan bijian komersil pada dasarnya berupa unit refrigerasi mekanis yang dilengkapi dengan alat pengintrol yang rumit. Udara sekeliling dialirkan melewati lilitan evaporator yang terdapat pada sistem refrigerasi.

Pengeringan 

      Langkah pengeringan adalah operasi penting dari rangkaian pengolahan bijian, yaitu panen - pengeringan - penyimpanan - penanganan - transportasi. Pengeringan yang tidak tepat merupakan penyebab utama kerusakan bijian pada rangkaian proses tersebut. perhatian terutama ditunjukkan pada meningkatnya presentase patah pada jagung dan kedelai jarang digunakan dibandingkan pengeringan pada jagung dan padi.

Gambar : Keperluan Energi bagi Produksi Jagung di Tengah Barat Amerika Serikat Sebagai Presentase Dari Total Energi

        Pada beberapa negara (misal Perancis), pengeringan umumnya dilakukan pada elevator atau terminal pengeringan setempat. Sedang di beberapa negara berkembang, sebagian besar bijian masih dikeringkan dengan menyebarkan bijian basah dalam beberapa lapisan tipis pada permukaan tanah (lantai) diudara terbuka dengan menggunakan sinar matahari.